Postingan

Syukurku Pada-Mu...

Tulisan ini dibuat saat pertama kali saya bekerja sebagai guru di salah satu SMP IT di Pekanbaru, kurang lebih setelah 5 bulan lulus S1 dan balik dari Mesir. Saat itu saya melanjutkan S2 di UIN Suska sekaligus bekerja di sekolah. Namun, di sekolah tersebut saya hanya bertahan 1 semester karena pihak sekolah menginginkan saya untuk fokus mengajar disana, tidak diizinkan nyambi kuliah S2. Akhirnya, resign menjadi pilihan terbaik kala itu, sekalipun saya sudah terlanjur jatuh cinta pada sekolah tersebut.  Berikutnya, saya diterima bekerja jadi guru tahfiz di SMP IT al-Ihsan Boarding School di Kubang. 2 tahun saya mengabdi disana sembari menyelesaikan studi S2, bahkan saya dapat jodohnya saat mengajar disana dan menikah, alhamdulillaah...Allah mudahkan jalannya bagi saya. Tamat S2, saya resign dan balik ke Padangsidimpuan bersama suami dan anak kami. Sejak Agustus 2016 sampai sekarang kami mengabdi di IAIN Padangsidimpuan. Mudah-mudahan ilmu kami yang sedikit ini berkah dan bermanfaat untu

Kenangan Berharga di Markaz Nile

Untuk Ustazah Butsainah, wahastiinii awiiiiii.... Kangen belajar sama Ustazah lagi. Tulisan ini kubuat untuk mengenang insiden kita kala itu hehehe... Aku tahu karena Ustazah sayang sama aku ^_^ Belajar Disiplin                 Suatu ketika aku mengikuti sebuah kelas bahasa di daerah Hay Sabi’ -dekat kuliah banat Al-Azhar-. Salah satu peraturan yang diterapkan sang Ustadzah adalah melarang mengaktifkan hp selama pelajaran berlangsung.  Pada hari berikutnya, seperti biasa aku masuk kelas terlambat lima menit atau sepuluh menit. Sebelum sampai ke tempat duduk, beliau menanyakan kabarku dan dilanjutkan dengan ceramah pendek agar besok aku tidak datang terlambat lagi.                 Datanglah problem itu. Aku merasa bagai makan buah Simalakama. Akhirnya aku permisi keluar kelas sebentar, dan beliau mengizinkan.                 “Iya, anti datang saja. pelajarannya dimulai jam 10 pagi. Ana lagi ada kelas nih. Haida masih ingat jalan kesini kan? Tinggal naik tramco (angkot

Rindu Ini Masih Untukmu

8 tahun sudah aku meninggalkan Mesir dan sampai sekarang aku terus merindu. Berdoa selalu agar Mesir kembali aman, nyaman, dan ramah seperti suasana saat pertama kali aku menginjakkan kaki di tanahnya yang mulia. Azhar dan asrama Bu'uts adalah 2 tempat yang paling banyak menyisakan kenangan istimewa bagiku. Untuk tempat tinggalku selama 4 tahun disana (Asrama Bu'uts), aku mempersembahkan tulisan ini.... ^_^ “Madeenat el-Bu’uts al-Islamiyah; Miniatur Dunia Islam” Bagian Satu, Madinah el-bu’ust al-Islamiyah adalah asrama pelajar dan mahasiswa dari segala penjuru dunia yang belajar di Azhar As-Syarif. Nama asrama ini tergabung dalam tiga kosa kata, yaitu: Madiinah, secara harfiah berarti kota, dan el-bu’uts artinya para delegasi, serta al-islamiyah yang berarti Islam. Penggunaan kosa kata ‘madeenah’ dalam bahasa Arab Mesir memang sering diartikan dengan asrama. Asrama Bu’uts sudah ada sejak lama, tapi saya belum tahu kapan tepatnya asrama ini didirikan. Mungkin nanti s

Jadul Semua

Aku merasa perlu memposting semua tulisan-tulisan jadulku disini, kalau suatu saat file-file ku hilang atau dimakan virus aku masih punya back up nya. Walaupun tulisan-tulisanku ini nggak terlalu penting, tapi setidaknya berguna buat penghilang jenuh di kala bosan dan memutar kenangan-kenangan lama ^_^ “Aku (Juga) Manusia Istimewa” Pernah nggak sih kamu merasa keciiiiilll banget (red:gak ada apa-apanya) jika dibandingkan dengan temanmu sendiri, dalam masalah prestasi misalnya? Jujur, aku malah sering banget. Hehehe… (tersenyum miris) Yah! Ini salah satu cerita yang bikin aku kembali dejavu soal “merasa tidak berarti”. Organisasi induk wanita di tempat kuliahku lagi repot-repotnya, coz Sabtu ini pemilihan ketua baru periode 2011-2012 akan dihajat. Nah, yang maju sebagai kandidat ketua itu adalah teman-teman seperjuanganku juga, salah satunya malah teman sekamarku waktu masih tingkat satu dulu. Temanku ini dari pertama kenal aku dah tau kalo doi punya” segudang” prestasi dan j

Masih Jadul Juga

Bahkan, postingan kedua ini jauuuhhh lebih jadul lagi dari postingan pertamaku. Sudah pernah aku muat di blog lama yang entah dimana sekarang rimbanya.... Postingan kedua ini pengalamanku yang agak pahit yang kutuangkan dalam bentuk cerpen-cerpenan ^_^ HUJAN, AKU INGIN PULANG..! Asrama Putri UIN Syahid (Aspi) Jum’at, 01 Februari 2008 Hujan belum reda, rintik-rintiknya masih mengalunkan ritme tik-tok yang syahdu. Aku mulai bingung bercampur gelisah. Sebentar-sebentar melongok dari daun jendela menatap keadaan diluar. Ah, semakin deras.., jeritku dalam hati. Kuraih kembali mushaf kecil yang selalu setia menemaniku, kulanjutkan tilawah yang sempat terhenti. Sekonyong-konyong sebuah suara yang sangat kukenal memanggilku lengkap dengan embel-embel  ‘’Titi Kamal’’, dia adalah kak Ade, salah seorang satpam wanita di asramaku. Masih kelihatan muda dan enerjik padahal umurnya telah melewati kepala tiga, dan belum menikah. “Titi Kamal mau pulang kampung ya?” Tanyanya dengan suara

Sebuah Pembelaan

Ngulik-ngulik file dokumen di laptop, eh nemu tulisan-tulisan jadulku. Akhirnya timbul ide mau naro tulisan acakadut ini ke blog, kasiaan ni blog gada penghuninya... ^_^ CITA-CITA Setiap manusia punya impian dan harapan yang ingin diraih, sesuatu yang besar dan berarti yang ingin dicapai di suatu saat nanti yang sering kita namai dengan cita-cita. Saya masih ingat ketika saya masih duduk di sekolah dasar, guru saya sering bertanya kepada kami apa cita-citamu? Mau jadi apa kau kelak? Beragam jawab bermunculan. Ada yang ingin jadi dokter, guru, insinyur, pilot, bidan, sastrawan, dan ilmuwan. Tak seorangpun dari kami yang menjawab ingin jadi pengacara (baca: pengangguran banyak acara). Kalau tak salah pada saat itu saya menjawab ingin menjadi sastrawati karena saya hobbi mengkhayal. Padahal saat itu saya belum mengerti betul apa makna dari istilah “sastrawan”. Tapi itulah yang terbersit di hati saya, yang saya anggap waktu itu menjadi sastrawati adalah cita-cita paling keren dan t